Raphael Richard Hendrick
Pekerjaan/Profesi: Arsitek, desainer
Passion: Passion utama saya? Desain tentunya! I'm addicted to it, karena melalui desain kita bisa berekspresi sekaligus melihat orang-orang mengeluarkan ekspresi dan perasaan sewaktu mengapresiasi karya kita (terlepas dari perasaan itu "suka" atau "tidak suka"). Dan, dari sekian banyak percabangan dalam desain, jalan yang saya jadikan fokus utama adalah arsitektur. Menurut saya arsitektur itu sangat potensial untuk menggugah sisi emosional. Why? It's simple, karena arsitektur itu memiliki sifat "menaungi" seperti orang tua yang mengasuh dan menjaga anaknya..
Passion saya yang lain? MUSIC!! Can't live without it. It really touch your emotion in it's own kind of magical way. Music is refreshing and also inspiring, and to share this passion with my beloved sister? Priceless!!
Ide mulia yang ingin saya wujudkan berkaitan dengan passion, sebenarnya saya ingin membuat dunia yang lebih kaya akan rasa dan tidak selalu logika. Yah, setidaknya dunia di sekitar saya dahulu saja, tidak usah bermuluk-muluk.
Perubahan: Memperluas wawasan tentang desain ruang dengan mengambil Magister Urban Design di ITB, mulai banyak membaca buku (selain komik), mulai memasuki dunia keprofesian dengan lebih profesional, memulai To Kill a Bunny (Pego) Project, dan mulai mendengarkan genre-genre musik baru..
Hal lain yang ingin disampaikan: Jangan jadi manusia yang hanya meminjam nafas saja di dunia ini. You have to be somebody, you have to be something. Let people say your name for decades or even centuries. Dan sedikit mengutip dari brand favorit saya, "Impossible is Bullsh*t".
Pekerjaan/Profesi: Arsitek, desainer
Passion: Passion utama saya? Desain tentunya! I'm addicted to it, karena melalui desain kita bisa berekspresi sekaligus melihat orang-orang mengeluarkan ekspresi dan perasaan sewaktu mengapresiasi karya kita (terlepas dari perasaan itu "suka" atau "tidak suka"). Dan, dari sekian banyak percabangan dalam desain, jalan yang saya jadikan fokus utama adalah arsitektur. Menurut saya arsitektur itu sangat potensial untuk menggugah sisi emosional. Why? It's simple, karena arsitektur itu memiliki sifat "menaungi" seperti orang tua yang mengasuh dan menjaga anaknya..
Passion saya yang lain? MUSIC!! Can't live without it. It really touch your emotion in it's own kind of magical way. Music is refreshing and also inspiring, and to share this passion with my beloved sister? Priceless!!
Ide mulia yang ingin saya wujudkan berkaitan dengan passion, sebenarnya saya ingin membuat dunia yang lebih kaya akan rasa dan tidak selalu logika. Yah, setidaknya dunia di sekitar saya dahulu saja, tidak usah bermuluk-muluk.
Perubahan: Memperluas wawasan tentang desain ruang dengan mengambil Magister Urban Design di ITB, mulai banyak membaca buku (selain komik), mulai memasuki dunia keprofesian dengan lebih profesional, memulai To Kill a Bunny (Pego) Project, dan mulai mendengarkan genre-genre musik baru..
Hal lain yang ingin disampaikan: Jangan jadi manusia yang hanya meminjam nafas saja di dunia ini. You have to be somebody, you have to be something. Let people say your name for decades or even centuries. Dan sedikit mengutip dari brand favorit saya, "Impossible is Bullsh*t".
0 comments:
Post a Comment