Dinda Gita Ichfanda Kamil

Posted: Monday, July 12, 2010 | Posted by Albertus Prawata | Labels:



Dinda Gita Ichfanda Kamil
Nama lengkap saya adalah Dinda Gita Ichfanda Kamil. Nama Panggung atau Nama beken di twitter dan kartu nama, saya memakai yang lebih singkat saja, yaitu Dinda Kamil.

Pekerjaan/profesi : Sejak pertama kali bekerja, saya sudah langsung terjun di Industri Media. Mulai dari media cetak, hingga media elektronik. Saat ini saya bekerja di Hard Rock FM sebagai Assistant Program Director. Tugas saya sebagai Ass.PD adalah menjaga kelancaran semua serba-serbi urusan radio. Mulai dari sisi komersil maupun dari kesuksesan sebuah program. Jadi, ada unsur kreatifitas dan administrasi di setiap pekerjaan saya. Selain bekerja di radio, saat ini saya juga sedang merintis usaha kecil-kecilan. Bergerak dari kecintaan saya pada kegiatan menghias kamar. Saat ini saya menjalani usaha bersihbersih.com yang bergerak di bidang jasa bersih-bersih. Usaha ini baru saya mulai beberapa bulan yang lalu. Bermodalkan nekat dan bantuan dari sana-sini, akhirnya usaha ini bisa berjalan perlahan. bersihbersih.com adalah jasa bersih-bersih kamar (kalau diluar negeri lebih beken dengan sebutan Clean House). Kalau diluar negeri jasa bersih-bersih itu biasanya untuk membersihkan Rumah, kali ini saya memfokuskan hanya untuk bersih-bersih kamar saja. Jadi, para pelanggan cukup telepon, lalu tim bersihbersih.com akan datang untuk membersihkan setiap sudut yang kotor dikamar anda. Saat ini website www.bersihbersih.com masih dalam persiapan. Doakan semua lancar ya teman-teman ;)

Passion : Kalau ditanya soal passion atau kecintaan, sebenarnya hal tersebut sudah terlihat sejak masih duduk di bangku SD. Sayangnya, saat itu saya belum cukup nyali untuk membuat keputusan bagi karir dan masa depan saya. Sejak kecil saya suka baca, menulis dan tidak bisa melewati hari tanpa musik. Selain itu saya juga gemar menghias dan menata kamar. Untuk hobi menghias kamar ini dimulai sejak umur 11 tahun. Ayah saya selalu support untuk hal-hal yang tidak terlalu penting seperti ”Shopping”. Karena merasa didukung untuk belanja pernak pernik kamar, sejak saat itu saya selalu tertarik dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan kamar. Kalau untuk kecintaan membaca, menulis serta musik akhirnya membawa saya pada berbagai lomba mading yang saya ikuti saat SMP. Namun, orang tua saya saat itu hanya menganggap hal tersebut sebagai hobi yang tidak perlu dibawa serius. Saat masuk SMA, Ibu saya sudah wanti-wanti agar masuk jurusan IPA (tanpa saya tahu tujuannya apa). Walau saya sangat ingin masuk kelas BAHASA (yang mitosnya kelas tersebut dipenuhi anak malas), akhirnya keinginan Ibu saya terwujud juga. Masuklah saya ke Jurusan IPA. Sejak saat itu, mulailah hari-hari saya jalani dengan setengah hati. Diantara berbagai pelajaran Eksak tersebut, hanya Biologi yang paling mudah masuk ke otak saya. Pelajaran Kimia masih bisa saya toleransi, namun kalau sudah masuk pelajaran Fisika, rasanya ingin Bunuh Diri, atau sekalian saya Bikin guru Fisika lenyap untuk selama-lamanya (Maklumlah namanya juga ABG, pikirannya masih ekstrim). Begitu tidak suka-nya saya dengan Fisika, sampai akhirnya saya lulus dengan nilai Fisika di Ijazah hanya 1,47. Malu? Ah saya cuek aja. Saya memang tidak bisa. Sudah tidak bisa mengerjakan, plus tidak bisa nyontek. Habis perkara. Jadi, pendek kata, ketertarikan saya ada pada beberapa hal yaitu : Membaca, menulis, musik dan menghias kamar.

Perubahan : Kalau ditanya soal perubahan, saya jadi bingung sendiri. Mungkin Ibu saya yang paling bisa menilai perubahan baik apa saja yang terjadi pada diri saya. Kadang saya tidak merencanakan untuk melakukan perubahan menjadi lebih baik, justru lingkungan terdekat saya yang menggiring atau bahkan menuntut saya menjadi manusia yang lebih baik. Misalnya saja, 6 bulan lalu saat saya masih menjadi producer Show Prime Time Pagi di Hard Rock FM “Good Morning Hard Rockers Show” saya adalah orang yang malas dengan urusan administratif. Saya paling malas bekerja karena deadline. Saya lebih senang menunggu waktu tepat untuk mengerjakan pekerjaan saya. Hal tersebut ternyata kurang baik bagi karir saya. Selain itu, saya juga belajar menjadi orang yang lebih sabar dan toleransi terhadap apapun yang ada di sekeliling saya. Karena saya tipikal orang yang tidak bisa pura-pura. Kalau tidak suka, ya sudah maka saya akan cemberut. Tapi itu dulu, sekarang saya belajar untuk toleransi terhadap apapun yang ada di hadapan saya. Toleransi bukan berarti fake lho. Mudah-mudahan usaha menjadi lebih baik ini membuahkan hasil positif ya (bukan hamil lho) :p

Hal lain yang ingin disampaikan : Pokoknya, jangan pernah berhenti menantang diri sendiri untuk menjadi lebih kreatif dan lebih baik dalam segala hal.

0 comments:

Post a Comment