Herlin Adeline
Pekerjaan/profesi : Self employee
Passion : Seni, budaya, sejarah dan melihat-lihat (jalan-jalan sore) adalah kecintaan saya. Tidak bisa saya jelaskan kenapa saya menyukai keempat hal ini. Yang saya tahu ketiga hal pertama mendorong saya melakukan hal keempat demikian juga sebaliknya hal keempat mendorong saya melakukan ketiga hal sebelumnya. Yang saya yakini adalah hal keempat karena efek saya si sagitarius bernaung di shio anjing.
Tidak banyak penghargaan yang saya lakukan atas kecintaan saya pada keempat hal ini, selain menikmati mereka secara bersamaan disetiap kesempatan.
Setiap perjalanan saya, saya mempelajari beberapa kata/kalimat bahasa daerah tempat saya tuju, melihat, bertanya dan merekam kebudayaan mereka semampu saya. Selain itu bagi saya penggunaan bahasa ibu/daerah jauh lebih bagus (baik) dibandingkan menggunakan bahasa gaul/asing, mengingat betapa minimnya penggunaan bahasa daerah di indonesia saat ini, entah ini efek globalisasi yang merupakan salah satu bentuk perkembangan peradaban manusia atau apa. Yang pasti saya masih bersikeras menggunakan bahasa ibu di lingkungan saya sendiri dengan mulai mencatat/kumpul kembali bahasa ibu yang saya ketahui dan pahami sejak kecil, demi generasi mendatang.
Obsesi saya adalah menjadi Herlin Adeline yang apa adanya, bahagia dan membahagiakan orang lain. Terlalu rumit memang untuk dijabarkan dengan kata-kata, tetapi saya menyadari kehadiran saya dari dulu hingga sekarang di manapun dan dengan siapapun saya ada maksudnya yaitu membawa kebahagiaan dan sukacita bagi semua orang. Ya, simple yang tidak simple tetapi saya menjalani semuanya.
Perubahan : Perubahan paling besar dalam hidup saya ketika Ibu saya meninggal. Saat itu saya sadar hidup saya bukan sepenuhnya milik saya sendiri, tetapi saya juga sudah punya tanggung jawab di keluarga saya. Dihadapkan pada pilihan, akhirnya saya memilih berhenti bekerja, memulai hidup baru di tempat lain yang jauh. Dan itu perubahan besar dalam hidup saya, meninggalkan pekerjaan yang menyenangkan, teman-teman saya, kehidupan ibukota menuju kehidupan kampung nan datar, jauh dari hingar bingar dan menjadi karyawan skaligus pimpinan (bos) bagi diri sendiri. Seorang teman bertanya,"apakah lo ga bosan dan merasa stuck di pulau kecil itu?" Jawaban saya sederhana "Tidak sama sekali, gue menemukan diri gue menikmati kehidupan baru gue. Stuck dan bosan itu hanya dipikiran kita." Dan saya memilih menjadi nona besar di kampung dibanding menjadi babu di ibukota. Hidup penuh pilihan, pilih dan nikmati.
Hal lain yang ingin disampaikan : Thank for picturing me that special (good or bad), I'm just a small town ordinary girl. I'm Herlin.
Pekerjaan/profesi : Self employee
Passion : Seni, budaya, sejarah dan melihat-lihat (jalan-jalan sore) adalah kecintaan saya. Tidak bisa saya jelaskan kenapa saya menyukai keempat hal ini. Yang saya tahu ketiga hal pertama mendorong saya melakukan hal keempat demikian juga sebaliknya hal keempat mendorong saya melakukan ketiga hal sebelumnya. Yang saya yakini adalah hal keempat karena efek saya si sagitarius bernaung di shio anjing.
Tidak banyak penghargaan yang saya lakukan atas kecintaan saya pada keempat hal ini, selain menikmati mereka secara bersamaan disetiap kesempatan.
Setiap perjalanan saya, saya mempelajari beberapa kata/kalimat bahasa daerah tempat saya tuju, melihat, bertanya dan merekam kebudayaan mereka semampu saya. Selain itu bagi saya penggunaan bahasa ibu/daerah jauh lebih bagus (baik) dibandingkan menggunakan bahasa gaul/asing, mengingat betapa minimnya penggunaan bahasa daerah di indonesia saat ini, entah ini efek globalisasi yang merupakan salah satu bentuk perkembangan peradaban manusia atau apa. Yang pasti saya masih bersikeras menggunakan bahasa ibu di lingkungan saya sendiri dengan mulai mencatat/kumpul kembali bahasa ibu yang saya ketahui dan pahami sejak kecil, demi generasi mendatang.
Obsesi saya adalah menjadi Herlin Adeline yang apa adanya, bahagia dan membahagiakan orang lain. Terlalu rumit memang untuk dijabarkan dengan kata-kata, tetapi saya menyadari kehadiran saya dari dulu hingga sekarang di manapun dan dengan siapapun saya ada maksudnya yaitu membawa kebahagiaan dan sukacita bagi semua orang. Ya, simple yang tidak simple tetapi saya menjalani semuanya.
Perubahan : Perubahan paling besar dalam hidup saya ketika Ibu saya meninggal. Saat itu saya sadar hidup saya bukan sepenuhnya milik saya sendiri, tetapi saya juga sudah punya tanggung jawab di keluarga saya. Dihadapkan pada pilihan, akhirnya saya memilih berhenti bekerja, memulai hidup baru di tempat lain yang jauh. Dan itu perubahan besar dalam hidup saya, meninggalkan pekerjaan yang menyenangkan, teman-teman saya, kehidupan ibukota menuju kehidupan kampung nan datar, jauh dari hingar bingar dan menjadi karyawan skaligus pimpinan (bos) bagi diri sendiri. Seorang teman bertanya,"apakah lo ga bosan dan merasa stuck di pulau kecil itu?" Jawaban saya sederhana "Tidak sama sekali, gue menemukan diri gue menikmati kehidupan baru gue. Stuck dan bosan itu hanya dipikiran kita." Dan saya memilih menjadi nona besar di kampung dibanding menjadi babu di ibukota. Hidup penuh pilihan, pilih dan nikmati.
Hal lain yang ingin disampaikan : Thank for picturing me that special (good or bad), I'm just a small town ordinary girl. I'm Herlin.
0 comments:
Post a Comment