Maria Anselma Klaudia Levina Widyarsa
Pekerjaan/profesi : Arsitek freelance, wedding singer
Passion : Ada tiga hal yang paling saya sukai dan sering menjadi 'media' saya untuk menghasilkan karya, yaitu : menggambar, menulis, dan bernyanyi. Ketiganya masih saya jalani secara paralel hingga kini, dengan prioritas yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Namun apabila bicara tentang 'passion', hal yang paling saya cintai dari ketiganya adalah menyanyi. Begitu banyak hal yang bisa saya rasakan dan ingin saya bagikan ketika menyanyi. Terkait dengan kegiatan saya menyanyi dalam pemberkatan di Gereja, bersama paduan suara yang saya ikuti, saya merasa sangat bahagia bisa berpartisipasi dalam momen 'sekali seumur hidup' orang lain. Perasaan ini mendorong saya untuk memberikan yang terbaik lewat suara saya, karena nyanyian saya sekaligus adalah doa yang tulus bagi kebahagiaan kedua mempelai. Perolehan secara 'materi' bukan menjadi prioritas utama bagi saya dalam bernyanyi, karena bisa berbagi perasaan lewat nyanyian adalah pengalaman yang membuat saya merasa begitu berharga dan bersyukur pada Tuhan.
Perubahan : Perubahan yang paling besar dalam diri saya dalam setahun terakhir ini adalah keputusan untuk meninggalkan rutinitas sebagai orang kantoran dan mulai bekerja sebagai freelancer. Sebuah keputusan yang penuh resiko, tapi dengan berbagai pertimbangan akhirnya saya memutuskan untuk mengikuti kata hati saya. Hidup ini hanya sekali. Saya tidak ingin terbangun di masa tua saya, dan terus bertanya-tanya, "Bagaimana seandainya saya dulu melakukan ini?" Andaikata saya salah pun, saya percaya selalu ada kesempatan kedua, dan tidak ada yang sia-sia, karena saya pasti telah belajar sesuatu.
Membuat langkah pertama tidak pernah mudah. Banyak hambatan dan tantangan yang harus diatasi, bahkan sering 'menggoda' saya untuk berputus asa. Tapi banyak hal positif yang saya pelajari setahun terakhir ini, di antaranya : belajar mengurangi ego dan harga diri yang berlebihan, belajar mengelola keuangan dengan lebih bijaksana dan bertanggung jawab, belajar untuk lebih peka terhadap keinginan klien, belajar lebih mensyukuri setiap berkat yang ada, dan belajar lebih menghargai keluarga dan orang2 terdekat saya karena tanpa dukungan mereka saya tidak akan bisa bertahan sampai saat ini.
Kehidupan sebagai freelancer juga memiliki keuntungan lain yaitu membuat saya punya lebih banyak waktu untuk bereksplorasi dengan 'media' ekspresi saya yang lain yaitu menulis.
Hal lain yang ingin disampaikan : Be different. Be unique. Be yourself. Be true to your heart. Never live in someone else's life, because you is you, and God make you special. Dan mengambil judul blog saya, be the "Whisper on the sand". Meskipun lirih, namun meninggalkan jejak.
Pekerjaan/profesi : Arsitek freelance, wedding singer
Passion : Ada tiga hal yang paling saya sukai dan sering menjadi 'media' saya untuk menghasilkan karya, yaitu : menggambar, menulis, dan bernyanyi. Ketiganya masih saya jalani secara paralel hingga kini, dengan prioritas yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Namun apabila bicara tentang 'passion', hal yang paling saya cintai dari ketiganya adalah menyanyi. Begitu banyak hal yang bisa saya rasakan dan ingin saya bagikan ketika menyanyi. Terkait dengan kegiatan saya menyanyi dalam pemberkatan di Gereja, bersama paduan suara yang saya ikuti, saya merasa sangat bahagia bisa berpartisipasi dalam momen 'sekali seumur hidup' orang lain. Perasaan ini mendorong saya untuk memberikan yang terbaik lewat suara saya, karena nyanyian saya sekaligus adalah doa yang tulus bagi kebahagiaan kedua mempelai. Perolehan secara 'materi' bukan menjadi prioritas utama bagi saya dalam bernyanyi, karena bisa berbagi perasaan lewat nyanyian adalah pengalaman yang membuat saya merasa begitu berharga dan bersyukur pada Tuhan.
Perubahan : Perubahan yang paling besar dalam diri saya dalam setahun terakhir ini adalah keputusan untuk meninggalkan rutinitas sebagai orang kantoran dan mulai bekerja sebagai freelancer. Sebuah keputusan yang penuh resiko, tapi dengan berbagai pertimbangan akhirnya saya memutuskan untuk mengikuti kata hati saya. Hidup ini hanya sekali. Saya tidak ingin terbangun di masa tua saya, dan terus bertanya-tanya, "Bagaimana seandainya saya dulu melakukan ini?" Andaikata saya salah pun, saya percaya selalu ada kesempatan kedua, dan tidak ada yang sia-sia, karena saya pasti telah belajar sesuatu.
Membuat langkah pertama tidak pernah mudah. Banyak hambatan dan tantangan yang harus diatasi, bahkan sering 'menggoda' saya untuk berputus asa. Tapi banyak hal positif yang saya pelajari setahun terakhir ini, di antaranya : belajar mengurangi ego dan harga diri yang berlebihan, belajar mengelola keuangan dengan lebih bijaksana dan bertanggung jawab, belajar untuk lebih peka terhadap keinginan klien, belajar lebih mensyukuri setiap berkat yang ada, dan belajar lebih menghargai keluarga dan orang2 terdekat saya karena tanpa dukungan mereka saya tidak akan bisa bertahan sampai saat ini.
Kehidupan sebagai freelancer juga memiliki keuntungan lain yaitu membuat saya punya lebih banyak waktu untuk bereksplorasi dengan 'media' ekspresi saya yang lain yaitu menulis.
Hal lain yang ingin disampaikan : Be different. Be unique. Be yourself. Be true to your heart. Never live in someone else's life, because you is you, and God make you special. Dan mengambil judul blog saya, be the "Whisper on the sand". Meskipun lirih, namun meninggalkan jejak.
0 comments:
Post a Comment